Dalam kehidupannya, manusia memperoleh energi dari dua sumber. Yang pertama, dari dalam tubuhnya sendiri. Dan yang kedua, berasal dari luar dirinya. Yang dari dalam, bersumber pada kromosom dan genetika. diperolehnya secara turun temurun dari orang tuanya. misalnya:semangat. motivasi, dan keyakinan. Sedangkan yang berasal dari luar, diperolehnya dari makanan, minuman dan berbagai interaksi manusia dengan alam sekitamya.
Energi adalah segala-galanya bagi kehidupan manusia. Terutama yang berperan membentuk kesehatan tubuh kita. sehingga bisa mencapai kesempurnaan hidup. Terlebih lagi, energi yang berperanan dalam interaksi kita dengan Sang Maha Pencipta.
Tulisan Agus Mustofa ini merupakan ungkapan yang sangat spesifik. berkaitan dengan peranan energi yang terdapat di jagat raya ciptaan Allah. Sang Maha Besar. untuk kehidupan manusia.
Saya telah membaca karya-karya almarhum HAMKA.
Energi adalah segala-galanya bagi kehidupan manusia. Terutama yang berperan membentuk kesehatan tubuh kita. sehingga bisa mencapai kesempurnaan hidup. Terlebih lagi, energi yang berperanan dalam interaksi kita dengan Sang Maha Pencipta.
Tulisan Agus Mustofa ini merupakan ungkapan yang sangat spesifik. berkaitan dengan peranan energi yang terdapat di jagat raya ciptaan Allah. Sang Maha Besar. untuk kehidupan manusia.
Saya telah membaca karya-karya almarhum HAMKA.
Saya juga telah membaca Samudera Al Fatihah-nya almarhum Bey Arifin. Mereka telah banyak mengungkapkan kebesaran ciptaan Allah SWT lewat tulisannya. Namun, tulisan Agus Mustofa, yang Instnyur Teknik Nuklir ini terlihat lain dan sangat spesifik. Selain itu. ia telah berhasil menyentuh nurani ilmu pengetahuan yang paling dasar. Sungguh amat indah dan pas sekali. Saya kira tidak berlebihan jika kita menyejajarkan buku ini dengan karyakarya pendahulunya itu.Saya berharap, buku ini bisa membuka alam pikiran kita semua yang membacanya. Dan mudah-mudahan. buku ini juga bisa membantu kita dalam mengungkap kebesaran Allah dengan segala ciptaan-Nya yang tersebar di sekeliling kita. Sungguh, saya menjadi merasa tiada arti di hadapan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar