Download eBook Gratis - Buku Maria Al Qibthiyah karya Abdullah Hajjaj adalah buku pertama yang saya temui bertuliskan satu nama istri Rosulullah, yaitu Maria. Biasanya di sirah, istri-istri nama dibahas dengan sederhana. Buku Maria Al Qibthiyah karya Abdullah Hajjaj ini terdiri dari 5 Bab dengan beberapa pembahasan. Bab pertama berisi tentang keistimewaan Mesir dalam Al Qur’an dan hadits. Bab Kedua tentang Maria Qibthiyah ra :Istri rosulullah dari kalangan Kristen koptik.Bab ketiga, Buah cinta rosulullah s.a.w dengan Maria Qibthiyah ra. Bab keempat, kemiripan rosulullah dengan nabi Ibrahim a.s. dan Bab yang kelima, Kisah istri rosulullah dari kalangan Yahudi. Penulis juga melampirkan keteladanan rosulullah dalam berinteraksi dengan istri-istrinya di bagian akhir buku.
Bab pertama ini, penulis memaparkan tentang Mesir dari ucapan rosulullah :
Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa rosulullah bersabda .”Suatu saat, kalian akan menaklukkan negeri Mesir. Negeri tersebut dikenal dengan nama Qirath.Jika kalian telah membebaskannya, berbuat baiklah kepada para penduduk. Karena, mereka memiliki jaminan kehormatan (dzimmah) dan terdapat ikatan kekeluargaan denganku (rahma).” (hal. 26)
Rahmah Allah pun tercurah atas Mesir dengan sungai Nil.Disana pula Siti Hajar berasal (hal. 21). Banyak nabi yang berpindah ke Mesir, berkeluarga hingga dimakamkan disana, nabi Yusuf a.s., Musa a.s. Harun a.s. Juga sahabat nabi s.a.w. : Amr ibn Ash, Abdullah ibn Al Harits Al Zubaidi, Abdullah bin Khudzafah Al Sahmi, dan Uqbah ibn ‘Amir Al Juhni. Ada juga pemakaman : Fathimah binti Muhammad ibn Ismail ibn Ja’far Al Shadiq, Aminah binti Muhammad Al Baqir, Ruqayyah binti Ali bin Abi Thalib, Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun, Imam Syafe’i dan masih banyak lagi tokoh-tokoh Islam yang lainnya (hal.22-24).
Maria merupakan hadiah yang diberikan oleh raja Mesir Maqauqis yang tidak mau masuk Islam pada tahun ke-6 H.Raja lalu memberikan 3 hadiah karena raja berkenan dengan jawaban utusan rosul yang mengajak ke Islam, Hathib ibn Abi Balta’ah. Raja mengirimkan keledai dan kuda putih (bughlah), 3 orang hamba sahaya perempuan, termasuk Maria Al Qibthiyah, dan dua orang lagi dihadiahkan kepada Abu Jhm Hudzaifah Al ‘Adawi dan Hasan ibn Tsabit. Raja juga mengirimkan pakaian pilihan.(hal. 34-35).
Maria Al Qibthibiyah : Istri rosulullah dari kalangan Kristen Koptik
Imam Al Baladziri mengomentari Maria :” Sebenarnya Ibunda dari Maria adalah keturunan bangsa Romawi. Maria mewarisi kecantikan ibunya sehingga memiliki kulit yang putih, berparas cantik, berpengetahuan luas, dan berambut ikal.” (hal. 44). Rosulullah terpukau dengan kecantikannya sehingga Maria di tempatkan di rumah Haritsah ibn Al Nu’man karena Maria masih menjadi hamba sahaya nabi. Selama siang dan malam nabi menemani Maria. Akhirnya beliau mengangkat status Maria menjadi lebih baik. (hal.44).
Kehadiran Maria ternyata membuat kedua istri rosul (Hafsah dan Aisyah) berkonspirasi karena cemburu sehingga turunlah QS.At Tahrim (66) : 1-4 (baca terjemahan Al Qur’annya). Maria melahirkan Ibrahim bin Muhammad pada tahun ke-8 H. Pada hari ke-7 kelahiran Ibrahim, rosulullah mengaqiqahkannya dengan menyembelih 2 ekor domba yang besar, mencukur rambut bayi dan bersedekah kepada orang miskin dengan harta senilai perak yang seukuran dengan timbangan rambut Ibrahim yang telah dicukur. Lalu beliau menyuruh rambut itu dikubur danmenamai bayi itu dengan Ibrahim. (hal. 39-41). Ibrahim lalu disusui oleh seorang istri tukang pandai besi yang bernama Abu Saif yang tinggal di perbukitan Madinah. (hal.40). Namun pada usia Ibrahim yang ke 16 bulan, dia menghembuskan nafas terakhirnya. Rosulullah menangis…”Menangis adalah bukti kasih sayang sedangkan teriakan itu dari setan.”
Beliaulah yang sholatinya dengan takbir 4 kali dan memakamkannya di Baqi’ dan bertepatan dengan gerhana matahari. Orang lalu menghubungkan kematian Ibrahim dengan gerhana, namun rosulullah meluruskan,” …Gerhana bulan dan matahari tidak terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang…”
Kemudian ada pembahasan tentang Kristen koptik yang diambil dari http://jawaban.com/forum/ (silahkan dicari).
Maria wafat pada tahun 16 H pada bulan Muharram dan dimakamkan di Baqi’.Ternyata buku Maria Al Qibthiyah karya Abdullah Hajjaj ini juga membahas 2 istri nabi yang lain dari kalangan Yahudi, yaitu Shafiyyah binti Huyay dan Raihanah. Masih ada satu pembahasan lagi, tapi silahkan dicari bukunya dan dibaca. Insya Allah buku itu bagus untuk ditelaah lebih lanjut. Hanya saja, mungkin karena keterbatasan riwayat tentang Maria, sehingga sedikit sekali yang penulis bisa sajikan kehidupan sehari-hari Maria.
Bab pertama ini, penulis memaparkan tentang Mesir dari ucapan rosulullah :
Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa rosulullah bersabda .”Suatu saat, kalian akan menaklukkan negeri Mesir. Negeri tersebut dikenal dengan nama Qirath.Jika kalian telah membebaskannya, berbuat baiklah kepada para penduduk. Karena, mereka memiliki jaminan kehormatan (dzimmah) dan terdapat ikatan kekeluargaan denganku (rahma).” (hal. 26)
Rahmah Allah pun tercurah atas Mesir dengan sungai Nil.Disana pula Siti Hajar berasal (hal. 21). Banyak nabi yang berpindah ke Mesir, berkeluarga hingga dimakamkan disana, nabi Yusuf a.s., Musa a.s. Harun a.s. Juga sahabat nabi s.a.w. : Amr ibn Ash, Abdullah ibn Al Harits Al Zubaidi, Abdullah bin Khudzafah Al Sahmi, dan Uqbah ibn ‘Amir Al Juhni. Ada juga pemakaman : Fathimah binti Muhammad ibn Ismail ibn Ja’far Al Shadiq, Aminah binti Muhammad Al Baqir, Ruqayyah binti Ali bin Abi Thalib, Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun, Imam Syafe’i dan masih banyak lagi tokoh-tokoh Islam yang lainnya (hal.22-24).
Maria merupakan hadiah yang diberikan oleh raja Mesir Maqauqis yang tidak mau masuk Islam pada tahun ke-6 H.Raja lalu memberikan 3 hadiah karena raja berkenan dengan jawaban utusan rosul yang mengajak ke Islam, Hathib ibn Abi Balta’ah. Raja mengirimkan keledai dan kuda putih (bughlah), 3 orang hamba sahaya perempuan, termasuk Maria Al Qibthiyah, dan dua orang lagi dihadiahkan kepada Abu Jhm Hudzaifah Al ‘Adawi dan Hasan ibn Tsabit. Raja juga mengirimkan pakaian pilihan.(hal. 34-35).
Maria Al Qibthibiyah : Istri rosulullah dari kalangan Kristen Koptik
Imam Al Baladziri mengomentari Maria :” Sebenarnya Ibunda dari Maria adalah keturunan bangsa Romawi. Maria mewarisi kecantikan ibunya sehingga memiliki kulit yang putih, berparas cantik, berpengetahuan luas, dan berambut ikal.” (hal. 44). Rosulullah terpukau dengan kecantikannya sehingga Maria di tempatkan di rumah Haritsah ibn Al Nu’man karena Maria masih menjadi hamba sahaya nabi. Selama siang dan malam nabi menemani Maria. Akhirnya beliau mengangkat status Maria menjadi lebih baik. (hal.44).
Kehadiran Maria ternyata membuat kedua istri rosul (Hafsah dan Aisyah) berkonspirasi karena cemburu sehingga turunlah QS.At Tahrim (66) : 1-4 (baca terjemahan Al Qur’annya). Maria melahirkan Ibrahim bin Muhammad pada tahun ke-8 H. Pada hari ke-7 kelahiran Ibrahim, rosulullah mengaqiqahkannya dengan menyembelih 2 ekor domba yang besar, mencukur rambut bayi dan bersedekah kepada orang miskin dengan harta senilai perak yang seukuran dengan timbangan rambut Ibrahim yang telah dicukur. Lalu beliau menyuruh rambut itu dikubur danmenamai bayi itu dengan Ibrahim. (hal. 39-41). Ibrahim lalu disusui oleh seorang istri tukang pandai besi yang bernama Abu Saif yang tinggal di perbukitan Madinah. (hal.40). Namun pada usia Ibrahim yang ke 16 bulan, dia menghembuskan nafas terakhirnya. Rosulullah menangis…”Menangis adalah bukti kasih sayang sedangkan teriakan itu dari setan.”
Beliaulah yang sholatinya dengan takbir 4 kali dan memakamkannya di Baqi’ dan bertepatan dengan gerhana matahari. Orang lalu menghubungkan kematian Ibrahim dengan gerhana, namun rosulullah meluruskan,” …Gerhana bulan dan matahari tidak terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang…”
Kemudian ada pembahasan tentang Kristen koptik yang diambil dari http://jawaban.com/forum/ (silahkan dicari).
Maria wafat pada tahun 16 H pada bulan Muharram dan dimakamkan di Baqi’.Ternyata buku Maria Al Qibthiyah karya Abdullah Hajjaj ini juga membahas 2 istri nabi yang lain dari kalangan Yahudi, yaitu Shafiyyah binti Huyay dan Raihanah. Masih ada satu pembahasan lagi, tapi silahkan dicari bukunya dan dibaca. Insya Allah buku itu bagus untuk ditelaah lebih lanjut. Hanya saja, mungkin karena keterbatasan riwayat tentang Maria, sehingga sedikit sekali yang penulis bisa sajikan kehidupan sehari-hari Maria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar