Adapun jima’ atau hubungan seksual, sungguh petunjuk beliau dalam masalah ini merupakan petunjuk yang paling sempurna. Dengan jima’, kesehatan akan terjaga, kelezatan dan keceriaan jiwa akan sempurna, dan akan tercapai semua maksud yang telah diletakkan karenanya/untuknya. Jima' atau hubungan seksual pada
dasarnya diletakkan untuk tiga perkara yang merupakan tujuan asalnya:
dasarnya diletakkan untuk tiga perkara yang merupakan tujuan asalnya:
Pertama: menjaga keturunan, melestarikan makhluk jenis manusia sampai sempurnanya jumlah/bilangan yang telah ditentukan oleh Allah عّ وجّ kemunculannya di alam semesta ini.
Kedua: mengeluarkan air mani/sperma, yang jika ditahan dan tidak dikeluarkan akan membawa kemudharatan bagi badan.
Ketiga: menyalurkan nafsu syahwat, dan mendapatkan kelezatan serta bersenang-senang dengan kenikmatan. Dan ini adalah satu-satunya faedah jima' yang akan dijumpai di dalam surga, yang di sana tidak terdapat perolehan keturunan (maksudnya hubungan yang terus menerus tidak akan menyebabkan hamil, pent), dan tidak akan dijumpai tertahannya huhungan seksual karena selesainya hubungan tersebut dengan keluarnya sperma. Para ahli kedokteran memandang bahwa hubungan seksual merupakan salah satu
sebab terjaganya kesehatan.
Download eBook Gratis Tuntunan Nabi Dalam Jima - Ibnu Qoyyim Al Jaujiyyah [Click Here]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar