Judul : Saat Genta Cemburu Berdentang (Kumpulan Cerpen)
Penerbit : Alam Budaya
Cetakan Kelima, 1989
288 halaman
Ebook (djvu) by syauqy_arr
Sinopsis
Penerbit : Alam Budaya
Cetakan Kelima, 1989
288 halaman
Ebook (djvu) by syauqy_arr
Sinopsis
"Habis aku harus bagaimana?" sanggah Deddy. "aku sedang bengong menunggumu di depan sekolah. Dia lewat. Motornya mogok. Masa kubiarkan saja?
"Bengkel banyak! Kenapa mesti kamu? Memangnya kamu montir?"
"Kebetulan aku ada di sana. Masa sih nggak boleh bantu teman?"
"Ah, alasan!"
"Alasan katamu?" Daddy mulal naik pitam. Padahal tadinya dia senang dicemburui. Rasanya tiba-tiba, . saja dia menjadi cowok idola. Dikejar-kejar dan dicemburui gadis-gadis. Wah, apa tidak hebat? Padahal, apa sih kelebihannya?
Motor saja dia tidak punya. Apalagi mobil. Tampang? Hm, biasa-biasa saja. Tidak jelek. Memang. Tidak jelek. Tapi juga tidak terlalu tampan. Bicara soal body Deddy memang tidak memalukan. Lumayan. Lumayan tinggi. Lumayan kurus. Full pressed body. Tidak ada karat. Tidak ada panu. Tidak heran pasarannya pun lumayan. Lihat saja. Kiki yang cantik menjaganya baik-baik seperti sudah tidak ada lelaki lagi di dunia ini. Di ludut lain, Kartini yang ayu tidak keberatan kalau sekali-sekali diajak nonton bioskop. Pertunjukan yang siang tentu saja. Kan separuh harga. Kini muncul lagi penggemar baru. Tania. Manis. Lemah lembut. Dengan sepasang mata yang selalu bersorot meminta. Melihat tatapannya, rasanya semua yang berjenis kelamin laki-laki pasti siap mengulurkan tangan untuk menolong. Termasuk Deddy....
SAAT GENTA CEMBURU BERDENTANG, 'Mekar Menjelang Malam' yang dilengkapi dengan cerpen-cerpen lain dari Mira W.
___________________________________
"Bengkel banyak! Kenapa mesti kamu? Memangnya kamu montir?"
"Kebetulan aku ada di sana. Masa sih nggak boleh bantu teman?"
"Ah, alasan!"
"Alasan katamu?" Daddy mulal naik pitam. Padahal tadinya dia senang dicemburui. Rasanya tiba-tiba, . saja dia menjadi cowok idola. Dikejar-kejar dan dicemburui gadis-gadis. Wah, apa tidak hebat? Padahal, apa sih kelebihannya?
Motor saja dia tidak punya. Apalagi mobil. Tampang? Hm, biasa-biasa saja. Tidak jelek. Memang. Tidak jelek. Tapi juga tidak terlalu tampan. Bicara soal body Deddy memang tidak memalukan. Lumayan. Lumayan tinggi. Lumayan kurus. Full pressed body. Tidak ada karat. Tidak ada panu. Tidak heran pasarannya pun lumayan. Lihat saja. Kiki yang cantik menjaganya baik-baik seperti sudah tidak ada lelaki lagi di dunia ini. Di ludut lain, Kartini yang ayu tidak keberatan kalau sekali-sekali diajak nonton bioskop. Pertunjukan yang siang tentu saja. Kan separuh harga. Kini muncul lagi penggemar baru. Tania. Manis. Lemah lembut. Dengan sepasang mata yang selalu bersorot meminta. Melihat tatapannya, rasanya semua yang berjenis kelamin laki-laki pasti siap mengulurkan tangan untuk menolong. Termasuk Deddy....
SAAT GENTA CEMBURU BERDENTANG, 'Mekar Menjelang Malam' yang dilengkapi dengan cerpen-cerpen lain dari Mira W.
___________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar