Prabu Siliwangi, Bara di Balik Terkoyaknya Raja Digdaya
Novel Pertama dari Dwilogi PRABU SILIWANGI
Cetakan Pertama, Juni 2009
Penerbit : Edelweiss
Desain Sampul : Windu
Tata Letak : Novi Khanza' Kreatif
457 halaman
Ebook (djvu) by syauqy_arr
Sinopsis
PRABU SILIWANGI (1482-1521 M), putra Dewa Niskala, berhasil menyatukan Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda, mengantarkan Pajajaran mencapai puncaknya. Sosok raja digdaya yang dihormati rakyat dan dikagumi musuh ini, memiliki bala tentara yang hebat, siap menghalau musuh dan menyabung nyawa mempertahankan kerajaan. Siapa sangka, helaan napas dendam dan semburat darah tepercik di Pajajaran, bukan karena kedatangan musuh melainkan berseberangan prinsip dengan putra mahkota, Walangsungsang.
Prabu Siliwangi berbalik. Menatap tajam pada Walangsungsang. Dengan satu gerakan halus tapi sangat cepat dan terukur, kujang itu telah menempel di leher putra mahkotanya. "Akar pohon yang meranggas itu adalah kerajaan kita dan yang sedang berteduh di bawahnya adalah ayahmu, Walangsungsang, apa kau juga akan tetap menumbangkan pohon itu?" bentak Prabu Siliwangi, dadanya turun naik tak biasanya. Kemarahan sedang membakar hatinya.
Walangsungsang bergeming. Kelak, ia pun tak punya pilihan lain selain harus berhadapan dengan ayahandanya, sekalipun tidak dimaksudkan untuk saling menghinakan. Ia datang untuk membuat parit-parit agar mampu mengalirkan ajaran Islam merata ke seluruh persada.
"Novel ini berusaha tidak semata menghibur, tapi juga menyelipkan informasi dan berbagai sumber yang sebelumnya tidak banyak diungkap." —Abdullah Mustappa, Pengamat Kebudayaan Sunda
"Menafsirkan sejarah memerlukan sebuah kekuatan kreatif tersendiri, apalagi menuangkannya dalam alur roman semacam novel mi... Tak mudah melakukan hal semacam itu, namun Kang Enang Rokajat, dalam pandangan saya, berhasil menunjukkan talentanya yang langka itu di sini..." —Teguh Iman Perdana, Penulis Serial Best Seller Ngefriend Sama Islam.
Link Download (DJVU) - 3,7 MBPrabu Siliwangi berbalik. Menatap tajam pada Walangsungsang. Dengan satu gerakan halus tapi sangat cepat dan terukur, kujang itu telah menempel di leher putra mahkotanya. "Akar pohon yang meranggas itu adalah kerajaan kita dan yang sedang berteduh di bawahnya adalah ayahmu, Walangsungsang, apa kau juga akan tetap menumbangkan pohon itu?" bentak Prabu Siliwangi, dadanya turun naik tak biasanya. Kemarahan sedang membakar hatinya.
Walangsungsang bergeming. Kelak, ia pun tak punya pilihan lain selain harus berhadapan dengan ayahandanya, sekalipun tidak dimaksudkan untuk saling menghinakan. Ia datang untuk membuat parit-parit agar mampu mengalirkan ajaran Islam merata ke seluruh persada.
"Novel ini berusaha tidak semata menghibur, tapi juga menyelipkan informasi dan berbagai sumber yang sebelumnya tidak banyak diungkap." —Abdullah Mustappa, Pengamat Kebudayaan Sunda
"Menafsirkan sejarah memerlukan sebuah kekuatan kreatif tersendiri, apalagi menuangkannya dalam alur roman semacam novel mi... Tak mudah melakukan hal semacam itu, namun Kang Enang Rokajat, dalam pandangan saya, berhasil menunjukkan talentanya yang langka itu di sini..." —Teguh Iman Perdana, Penulis Serial Best Seller Ngefriend Sama Islam.
Silakan diunduh segera bro, kalau ada komplain dari penerbit linknya akan dihapus.
DITUNGGU KOMENTARNYA SOB :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar