Download eBook Gratis Dajjal Dan Anak Manusia Menurut Injil - Kyai Arkanuddin Masrur : Tantangan zaman semakin bertubi-tubi, baik dalam segi mental, politis dan ekonomis, maupun dalam bidang teologis. Mudah-mudahan saja tulisan ini dianggap sebagai rintisan untuk menuju kaidah yang tegas jelas guna memilih mana yang hak dan mana yang batil. Jalan yang kami tunjukkan di sini mungkin dapat dianggap terlalu radikal atau terlalu berani karena umat Islam biasanya phobi terhadap Bibel. Akan tetapi, di sini justru ditunjukkan jalan lurus menerobos di celah-celah hutan belukar yang berbentuk seperti kitab Bibel yang menurut gereja dibagi dalam kitab Perjanjian Lama, yang juga dibaca oleh kaum Yahudi dan kitab Perjanjian Baru yang tidak diakui oleh orang Yahudi.
Rumitnya pandangan terhadap kitab Bibel ini mudah dirasakan apabila kita membaca tulisan Dr. Mr, D. N. Mulder dalam bukunya: Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama tahun 1963, h. 12 dan 13: "Buku in! dikarang pada waktu-waktu tertentu dan pengarang-pengarangnya memang terpengaruh oleh keadaan waktu dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh pembawaan pengarang itu sendiri .... Naskah-naskah yang asli dari kitab suci itu sudah tidak ada lagi. Yang ada pada kita hanya salinan. Salinan itu pun bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan salinan dari salinan dan seterusnya.
Sering di dalam menyalin kitab suci itu terseliplah salah salin." Drs. M.E. Duyverman menulis dalam: Pembimbing Kedalam Perjanjian Baru, tahun 1966, h. 24 dan 25: “Ada kalanya penyalin tersentuh pada kesalahan dalam naskah "asli" yang dipergunakannya. Kesalahan itu diperbaikinya, padaha! perbaikan itu bisa mengakibatkan perbedaan yang lebih besar dengan aslinya .. Kira-kira pada abad keempat di Antiochia diadakan penyelidikan dan penyesuaian salinan-salinan agaknya terdorong oleh perbedaan yang sudah terlalu besar di antara salinan-salian yang dipergunakan dengan resmi didalam gereja.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar