Author : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Serial Bu Kek Siansu,
03. Cinta Bernoda Darah (33 Jilid)
Penerbit : CV Gema
Cetakan Pertama, 1968
Ebook (pdf) by syauqy_arr
SinopsisCinta Bernoda Darah adalah episode ke-3 dari serial Bu Kek Sian Su yang ditulis oleh Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Cerita ini menyambung langsung kisah sebelumnya episode ke-2 Suling Emas. Cerita dalam episode ini nantinya akan dilanjutkan dalam episode berikutnya berjudul Mutiara Hitam.
Dalam episode ini, keluarga Kam (keluarga Suling Emas) akan meneruskan kiprahnya sebagai protagonis utama, sedangkan marga Suma baru akan memulainya, meski kebanyakan sebagai antagonis. Episode ini akan meneruskan kembali petualangan Pendekar Suling Emas Kam Bu Song.
Episode ini diawali beberapa tahun setelah episode sebelumnya. Di puncak Thai-san, awal musim semi, banyak berdatangan manusia yang mengharapkan sedikit petunjuk dari Bu Kek Siansu, termasuk di antaranya adalah tokoh-tokoh dari partai-partai ternama dunia persilatan. Namun ketenangan puncak menjadi ternoda saat tiba-tiba datang 3 orang dari Thian-te Liok-koai (Enam Setan Dunia), yaitu: Hek-giam-lo (Maut Hitam) Bayisan, It-gan Kai-ong (Raja Pengemis Mata Satu) Pouw Kee Lui, dan Siang-mou Sin-ni (Dewi Rambut Harum) Coa Kim Bwee. Mareka lantas membunuhi anggota dari partai-partai ternama itu hanya untuk kesenangan. Kim-siauw-eng (Pendekar Suling Emas) Kam Bu Song yang datang kemudian malah ditawur oleh ketiganya, meski secara diam-diam Bu Kek Siansu menolongnya dan membuat ketiga penjahat itu kabur. Bu Kek Siansu lantas menurunkan 2 ilmu baru kepada Kam Bu Song sesuai dengan wataknya sebagai orang lurus dan terpelajar. Setelah kepergian Kam Bu Song, ketiga penjahat itu muncul lagi dan meminta Bu Kek Siansu menurunkan ilmu yang sama dengan yang tadi diberikan pada Kam Bu Song. Namun karena dasar berbeda, mereka bukannya paham tapi malah menganggap Bu Kek Siansu mempermainkan mereka, marah karena itu, mereka menyerang Bu Kek Siansu dan merampas khim (kecapi) serta kitab Tiong Yong miliknya.
Beralih ke keluarga Kam di Ting-chun, lereng Cin-ling-san. Saat sedang melatih ketiga anaknya (Kam Bu Sin, Kam Sian Eng, dan anak angkatnya Yalina atau Lin Lin), tiba-tiba datang seteru cinta masa lalunya, Giam Sui Lok. Tahu tidak perlu melibatkan anak-anaknya, dia menyuruh mereka mendatangi suci-nya yang kini telah menjadi nikouw, Lai Kui Lan, sembari meminta kembali titipannya berupa kotak hitam. Tahu bahwa keadaan akan menjadi gawat jika Giam Sui Lok datang, Lai Kui Lan segera turun gunung beserta ketiga murid keponakannya. Tapi yang dijumpai justru adalah Giam Sui Lok, Kam Si Ek, dan Ciu Bwee Hwa yang telah terkapar bermandikan darah, meski begitu Ciu Bwee Hwa sempat berucap bahwa pembunuhnya adalah orang dalam peti mati yang membawa suling. Kotak hitam itu membuka rahasia bahwa ketiga anak itu mempunyai seorang kakak bernama Kam Bu Song dan Kam Si Ek ingin agar mereka bertiga mencarinya. Sayangnya sesampai di Wu-hai mereka bentrok dengan orang-orang Pek-ho-kai-pang (Perkumpulan Pengemis Bangau Putih) yang sering memeras penduduk. Akibatnya mereka mesti berurusan dengan Pouw Kee Lui Kai-ong, untungnya saat mereka dalam keadaan kritis, muncul Kam Bu Song yang membantu mereka sekilas sekaligus mengingatkan kesalahan Kai-ong pada Bu Kek Siansu., meski begitu, Kam Bu Sin dan Kam Sian Eng sempat menyerang kakaknya itu karena mencurigainya sebagai pembunuh orangtuanya, tapi Yalina tidak setuju dengan pendapat kedua kakak angkatnya itu. Tapi mereka kembali bingung antara apakah Pendekar Suling Emas adalah orang baik atau jahat saat kembali mereka menemukan pemburu-pemburu yang menjadi korban keganasan suara suling ....
(Sumber : Wikipedia Indonesia)___________________________
Jilid 02 **
Jilid 03 **
Jilid 04 **
Jilid 05 **
Jilid 06 **
Jilid 07 **
Jilid 08 **
Jilid 09 **
Jilid 10 **
Jilid 11 **
Jilid 12 **
Jilid 13 **
Jilid 14 **
Jilid 15 **
Jilid 16 **
Jilid 17 **
Jilid 18 **
Jilid 19 **
Jilid 20 **
Jilid 21 **
Jilid 22 **
Jilid 23 **
Jilid 24 **
Jilid 25 **
Jilid 26 **
Jilid 27 **
Jilid 28 **
Jilid 29 **
Jilid 30 **
Jilid 31 **
Jilid 32 **
Jilid 33 (Tamat) **
Yang bertanda (**) sudah bisa diunduhGo To Serial Bu Kek Siansu